Sabtu, 14 November 2009

MENGALIRLAH BERSAMA TETES TETES AIR

oleh: DADAN HERMAWAN
Sore ini ku lalui bersama onggokan onggokan batu kali, bersama kelokan sungai dan jernihnya air yang mengalir di heninggnya pepohonan rindang dan mentari yang menguning. Gemercik suara air itu perlahan menerbangkan ingatan pada panjangnya perjalanan sang pengembara yang terus menyusuri terjalnya bebatuan dan alur yang amat berliku meburu muara nun jauh di sana.
Sejenak ku tertegum saat membayangkan kisah perjalanannya… dia pergi mengikuti setiap takdirnya dan berlari tiada henti, menyisir tebing merentas setiap alas dan terjun melompati alur yang deras, bahkan terkadang ia harus mengalir bersama sampah dan limbah limbah.. sungguh perjalanan yang luar biasa dan teramat berat. Namun kita akan sepakat bahwa mereka sang pengembara itu tak pernah lelah tuk berhenti mengalir, tak pernah berkeluh kesah saat melipat raganya di terjalnya bebatuan, dan tak segan tuk berseri melompati tebing tebing yang amat tinggi, mereka tak pernah merintih meniti takdir namun terus melaju dengan senyum memadu dan menebar berkah di setiap tempat yang disinggahi dan dilaluinya, dan kita menyaksikan betapa riangnya mereka bernyanyi gemercik di antara bebatuan. betapa indahnya mereka melompat di tebing tebing tinggi nan curam dan dengan kasih sayang memberikan kesegaran. Sungguh kita harus belajar seni meniti takdir dari setetes air yang tiada henti dan tak pernah kembali.
Saatnya kita merentasi panjangnya alur takdir kehidupan seperti tetesan tetesan air, terus melaju tanpa ragu walau penuh liku, tiada henti meniti hari walau di tebing tebing ujian tinggi, tanpa keluh menjauh dari hulu dan terus menebar arti dan hamparan hikmah pada setiap langkah pada takdir yang tlah pasti kan kita lalui.
Saudaraku…. Setetes air yang mengalir tak kan pernah terhenti dan kembali, ia kan mengejar muara atau pergi mengangkasa, dan jika suatu hari nanti dia datang kembali maka kan kembali dan telah berganti, berganti kisahnya, berganti alurnya , berganti canda tawanya, berganti hikmah dan berkah namun tetap tak mengganti artinya bahwa dia harus tetap berbagi segalanya, karena mereka tau bahwa dia takkan kembai.
Bisakah kita mengalir bersama air untuk terus berlalu memburu muara rindu dan berjalan tanpa beban karena hidup takdir yang sudah ditentukan, berbag sepanjang hari dan menebar hikmah sepanjang perjalanan tanpa keluhan karena kita amat paham bahwa semuanya tak akan kembali lagi.
Bisakah kita terus mengalir bersama tetesan air dan tak lagi menggenang di kolam kolam tanpa aliran dan terdiam bersama kuman kuman serta menguap tak karuan ? maka mengalirlah dan jangan biarkan hidup ini hanya berlalu pada kisah yang terus berulang ulang tentang kisah bisnis dunia yang tak pernah usai.
Mari mengalir bersama takdir dan tetesa tetesan air yang terus menebar butir butir arti dan tak akan pernah kembali kecuali telah berganti diri…………

Tidak ada komentar:

Posting Komentar